Kegunaan Senyawa Turunan Alkana
1.
Alkanol (Alkohol)
a.
Metanol
Kebanyakan
metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain – seperti metanal
(formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan
dari senyawa - senyawa selanjutnya diubah menjadi produk.
Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Metanol
jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
Metanol
bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya
sebagai sebuah bahan bakar independen (sekarang sementara diteliti).
b.
Etanol
Etanol banyak
digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk
melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai
contoh, etanol digunakan pada pelarut
parfum, cat, pernis, dan kosmetik.
Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar baik
sendiri maupun dicampur dengan petrol (bensin). "Gasohol" adalah
sebuah petrol campuran etanol yang mengandung sekitar 10 – 20% etanol. Gasohol E10 artinya campuran 10%
etanol dan 90% bensin. Gasohol dapat digunakan pada semua tipe mobil yang
menggunakan bahan bakar bensin.
Karena
etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi sebuah
cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak
untuk mengurangi import petrol mereka.
c.
Spiritus
Campuran etanol dengan metanol
digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama Spirtus. Spiritus
merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar spiritus) dan untuk
menyalakan lampu petromaks. Di laboratorium pembakar spiritus digunakan untuk
uji nyala dan pemanas. Pembakar spiritus juga digunakan untuk proses
sterilisasi di laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun, karena
adanya kandungan metanol di dalamnya. Bahan utama spiritus adalah etanol dan
bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena, dan piridin.
d. Glikol
Alkohol dihidroksi sering disebut glikol, yang
paling penting dari jenis ini adalah etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen
glikol adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini merupakan bahan utama pada campuran
antibeku permanen untuk radiator kendaraan bermotor. Etilen glikol mempunyai
titik didih yang tinggi (198°C) dan tidak menguap. Etilen glikol adalah cairan
yang manis, tidak berwarna dan agak lengket. Etilen glikol juga mudah bercampur
dengan air. Suatu larutan etilen glikol dalam air tidak membeku sampai suhunya
turun hingga -49°C. Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester
(dacron) dan film magnetik (mylar) yang digunakan untuk pita
pada kaset dan printer. Etilen glikol agak beracun. Seperti halnya metanol,
tingkat keracunannya dikarenakan proses metabolisme dalam tubuh. Enzim hati
mengoksidasi etilen glikol menjadi asam oksalat. Senyawa ini akan mengkristal
dalam hati sebagai kalsium oksalat (CaC2O4) yang dapat
merusak ginjal.
e.
Gliserol
Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah
satu senyawa alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirop.
Oleh karena tidak beracun, gliserol yang merupakan hasil dari hidrolisa lemak
dan minyak digunakan secara luas dalam bidang industri, antara lain :
ü
Pembuatan
lotion tangan dan kosmetik.
ü
Bahan
tambahan dalam tinta.
ü
Pengganti
pencahar gliserol.
ü
Bahan
pemanis dan pelarut pada obat-obatan.
ü
Pelumas
ü
Bahan
dasar dalam produksi plastik, pelapis permukaan, dan fiber sintetik.
ü
Bahan
baku nitrogliserin.
2. Alkoksi Alkana (Eter)
a.
Dietil
eter/etoksi etana
Etoksi etana yang digunakan secara luas sebagai
obat bius sejak tahun 1842. Akan tetapi sekarang jarang digunakan sebagai obat
bius untuk manusia karena mempunyai efek samping yaitu rasa sakit setelah
pembiusan dan muntah-muntah. Oleh karena itu, sekarang ini penggunaan obat bius
dari etoksi etana (dietil eter) diganti dengan metil propil eter dan metoksi
fluorin. Etoksi etana banyak digunakan sebagai pelarut, karena dapat melarutkan
banyak senyawa organik yang tidak larut dalam air. Titik didih etoksi etana 36
°C, ini berarti etoksi etana adalah zat yang mudah menguap.
b.
MTBE
(Metil Tertier Butil Eter)
Eter yang diproduksi dalam jumlah besar
akhir-akhir ini adalah Metil Tetra Butyl Eter (MTBE). Zat tersebut
ditambahkan dalam bensin untuk mengurangi emisi karbon monoksida dan
menggantikan Tetra Etil Lead (TEL) sebagai zat antiknoking. Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan
kedudukan TEL, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak
menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL .
3. Alkanal (Aldehida)
a.
Formaldehid
Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai
pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer
seperti bakelit, formika, dan melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein,
sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri
pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai pengawet
spesimen biologis.
Formaldehid atau formalin juga digunakan sebagai
antiseptik di rumah sakit untuk mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah.
Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai antiseptik dan pengawet menurun
akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai berifat karsinogenik.
Formaldehid juga digunakan sebagai pelarut dan
bahan campuran parfum.
b.
Asetaldehid
Asetaldehid merupakan cairan tidak berwarna yang
sangat mudah menguap. Zat ini dibuat dengan mengoksidasi etil alkohol dengan
katalis (Ag) atau oksidasi etilen dengan katalis (PtCl2). Zat ini
merupakan bantuan awal untuk penyiapan berbagai senyawa organik lain, seperti
asam asetat, etil asetat, dan kloral. Asetaldehid dibentuk sebagai metabolit dalam
fermentasi gula dan dalam detoksifikasi alkohol dalam hati.
Asetaldehid juga digunakan sebagai bahan untuk
membuat karet & damar buatan, asam cuka, dan alkohol.
4. Alkanon (Keton)
Aseton (propanon) adalah keton yang paling
sederhana dan penting. Zat ini dihasilkan dalam jumlah besar dengan
mengoksidasi isopropil alkohol dengan katalis (Ag). Oleh karena larut sempurna
dalam air dan banyak pelarut organik, aseton utamanya digunakan sebagai pelarut
dalam industri (misalnya, untuk cat, dan pernis). Zat ini merupakan bahan utama
(terkadang bahan satu-satunya) pada beberapa merek penghapus cat kuku. Aseton
digunakan sebagai bahan pengering alat-alat laboratorium.
Aseton juga merupakan bahan yang penting pada
pembuatan kloroform, iodoform, dan pewarna.
Aseton dibentuk dalam tubuh manusia sebagai hasil
samping metabolisme lipid. Secara normal zat ini tidak sampai tertimbun karena
dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air. Konsentrasi normal aseton dalam
tubuh manusia kurang dari 1 mg/100 mL darah. Dalam kasus ketidak-normalan
seperti diabetes melitus, konsentrasi aseton melebihi tingkat tersebut. Zat ini
dikeluarkan dalam air seni, sehingga mudah untuk dideteksi. Pada kasus yang
parah, baunya dapat diketahui dari napas penderita.
5. Asam Alkanoat (Asam Karboksilat)
a.
Asam
etanoat
Asam etanoat (asam asetat) merupakan asam
karboksilat yang paling penting. Zat ini dihasilkan secara industri dengan
mengoksidasi asetaldehid, bahan mentah yang didapat dari oksidasi etanol atau
hidrasi asetilen. Asam asetat atau asam cuka, dibentuk ketika bakteri aceto-bacter
mengoksidasi etanol. Cuka pasar yang mengandung sekitar 5 persen asam
asetat dalam air, telah digunakan selama berabad-abad untuk menyedapkan
makanan. Orang pertama yang mensintesa asam asetat langsung dari unsur kimia
adalah Adoph
Kolbe (Jerman, 1818–1884) pada tahun 1845. Asam asetat
digunakan pada pembuatan selulosa asetat, vinil asetat, obatobatan, pewarna,
insektisida, bahan kimia fotografi, dan pengawet makanan.
b.
Asam
metanoat
Asam metanoat atau asam format
dimanfaatkan pada pembuatan pewarna, insektisida, parfum, obat-obatan, plastik,
dan menggumpalkan lateks.
c.
Asam
karboksilat
Sebagai bahan membuat ester.
6. Alkil Alkanoat (Ester)
Kegunaan ester adalah sebagai berikut :
Ø
Sebagai
essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma
buah-buahan seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma
nanas (etil butirat).
Ø
Beeswax,
campuran ester seperti C25H51COO –C30H61,
dan caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
Ø
Lemak
dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita.
Ø
Ester-ester
seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai
analgesik dan antiperadangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergeen,
merupakan bahan utama rasa/bau wintergeen. Etil asetat digunakan sebagai
penghapus cat kuku/kutek.
Ø
Sebagai
bahan untuk membuat sabun.
Ø
Sebagai
bahan untuk membuat mentega.
7. Haloalkana (Alkil Halida)
a. CFC (Kloro Flouro Karbon)
Istilah Freon merupakan merek dagang dari
Perusahaan Dupont untuk hasil-hasil kloro fluoro karbon. Freon adalah gas-gas
yang tak berwarna, bertitik didih rendah, tidak beracun, tidak mudah terbakar,
dan tidak menyebabkan karat. Freon digunakan dalam rumah tangga sebagai
pendingin dalam kulkas dan penyejuk ruangan.
b. Karbon tetra klorida (CCl4)
CCl4 mempunyai titik didih 77°C.
Merupakan cairan tidak berwarna, dengan bau yang sedikit tidak enak. Senyawa
ini tidak larut dalam air, dan menjadi pelarut yang baik untuk minyak dan lemak
serta sering digunakan dalam cuci kering (dry clean). Oleh karena
kerapatannya yang tinggi dan sifatnya yang tidak mudah terbakar CCl4
digunakan sebagai pemadam api.
c. Teflon (Tetra floro etilena)
Teflon ini banyak digunakan sebagai panci
antilengket dan berbagai macam alat masak lain. Lapisan ini tahan panas dan
mencegah makanan melekat pada permukaan panci. Lensa-lensa teflon
digunakan pada lampu-lampu berintensitas tinggi. Pemeliharaannya lebih mudah
dibanding lensa gelas, sehingga banyak digunakan dalam industri dan gelanggang
olahraga. Teflon dibuat dari CHClF2 (kloro difluoro metana) yang
dibuat pada suhu tinggi.
d. Kloroform (CHCl3)
CHCl3 mempunyai titik didih 62°C.
Kloroform digunakan sebagai pelarut zat-zat organik, tetapi dicurigai
bersifat karsinogen. Kloroform juga digunakan sebagai anestesi umum, tetapi
senyawa ini terlalu beracun dan mengakibatkan kerusakan hati.
e. Tetra kloro etilena (C2Cl4)
Senyawa ini merupakan pelarut penting untuk cuci
kering dan sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam dan tekstil.
f. Etilen bromida
Etilen bromida merupakan cairan yang ditambahkan
pada bensin agar bereaksi dengan TEL untuk menghasilkan PbBr2 yang
mudah menguap dan mudah dikeluarkan bersama asap knalpot.
baru sadar lewat postingan ini, klo Kimia itu bener-bener berperan besar dalam kemajuan teknologi. Trimakasih untuk ilmunya. Good article :)
ReplyDelete