Pestisida dan Alat Pengendalian Hama
A. PESTISIDA
1.
Curacron 500 EC
Curacron 500EC adalah Insektisida Pengendali Hama yang bekerja
dengan cepat. 500-EC Curacron sangat baik untuk membasmi hama serangg tanaman.
Insektisida Cair Syngenta, Curacron 500 EC efektif mengendalikan hama-hama pada
tanaman seperti Kutu,ulat,wereng. Kehandalan Curacron 500EC dalam mengendalikan
Serangan hama kutu daun dan ulat pada tanaman semangka, cabai,kapas, kentang, kubis, jeruk, kacang hijau, dan tomat bisa di buktikan. Jika
Serangan hama tanam di biarkan dapat menyebabkan penurunan produksi pertanian dan berdampak merugikan hasil petani. Namun petani,
tak perlu Kuatir! Kini hadir Produk Syngenta, Curacron
500EC. untuk menuntaskan masalah hama tanaman. Curacron 500EC adalah jenis insektisida racun kontak lambung dan
berspektrum luas, yang mampu bereaksi cepat untuk mengendalikan serangan
beragam hama. Cairan Curacron 500EC berwarna bening sangat mudah menyerap ke
dalam jaringan tanaman melalui stomata. sehingga Curacron cukup efektif untuk
mengendalikan hama tersembunyi di balik dedaunan. Dengan memiliki keunggulan
efek translaminar, Curacron 500EC,
menjadi insektisida yang handal dan paling efektif mengendalikan serangan hama
serangga.
2.
Termiban 400 EC
Penyemprotan dengan
pestida sistemik khusus untuk rayap dengan merek dagang Termiban 400 EC, cara
pemakaian adalah melarutkan dengan air sesuai dengan dosis yang
dianjurkan, lalu disemprotkan pada semua permukaan sampai basah. Racun
akan menyerap kedalam pori dan apabila rayap memakannya, lalu membawanya
kesarang untuk diolah menjadi makanan siap saji, baik untuk ratu dan
anak-anaknya. Biasanya setelah tiga hari rayap akan mati beserta ratunya,
kalupun datang koloni baru dia juga akan mati seperti pendahulunya karena
daya racunnya bertahan.
3.
Decis 2,5 EC
Decis adalah
insektisida non sistemik, yang bekerja pada serangga dengan cara kontak dan
pencernaan. Decis menguasai spektrum besar dari serangga hama yang berbeda
seperti Lepidoptera, Homoptera, dan Coleoptera. Decis juga aktif untuk beberapa
serangga hama dari kelas lain seperti Hemiptera (hama), Orthoptera (belalang),
Diptera (lalat) dan Thysanoptera (thrips.) Sekarang ini hampir semua Pyrethroid
terdiri atas beberapa isomers yang antaranya aktif, dan beberapa diantaranya
tidak aktif. Bahan aktif Decis yang terdiri atas hanya satu isomer, yaitu
isomer murni D-CIS. Selalu lebih baik untuk memakai isomer yang paling aktif
daripada campuran optik isomers untuk melakukan perawatan pada tanaman.
4.
Sevin 85 SP
Sevin adalah merek dagang untuk insektisida biasa
disebut carbaryl. Satu nama kimia untuk bahan adalah
1-N-napthyl
methylcarbamate. "Napthyl" bagian dari nama
mengacu pada cincin naftalena
yang diganti. Salah
satu cara pembuatan pestisida adalah untuk mereaksikan metil isosianat dengan 1-napthol. Carbaryl mempengaruhi sistem saraf serangga dengan
memblokir akses ke neurotransmitter
asetilkolin. Sevin berguna
terhadap hampir setiap serangga. Efektif terhadap semut, cacing,
lipan, lalat, kutu
busuk, belalang, kumbang, wereng, kaki seribu, dan
belatung.
5.
Confidor 70 WS
Sebuah insektisida sistemik yang dilarutkan dalam air untuk mengendalikan kutu daun,
thrips, kutu daun pada kapas, kentang, cucurbits,
tembakau, cruciferae dan mawar, kutu wol
pada apel, siput pada tembakau, kutu kebul pada
tomat dan kutu putih pada anggur.
6. Confidor 5
WP
Confidor 5 WP
merupakan Insektisida sistemik bekerja secara racun kontak dan lambung
berbentuk tepung berwarna krem yang dapat di suspensikan untuk mengendalikan
hama pada tanaman Kacang Panjang, Kapas, Kedelai, Ketimun, Mangga, Melon, Padi,
Semangka, Teh, Cabai, Tomat, dan tembakau.
7.
Furadan 3 G
Insektisida berbentuk butiran
warna ungu. Aplikasinya dengan cara ditebarkan dibawah atau diatas permukaan
tanah dengan menggunakan Pertilzer, spreader, dan atau tangan. Furadan 3GR
merupakan Insektisida/Nematisida sistemik dengan bahan aktif karbofuran.
Furadan 3GR yg diaplikasikan akan ditranslokasikan melalui jaringan tanaman
atau diserap oleh tanaman setelah terlarut dalam air tanpa membunuh tanaman itu
sendiri. Ketika hama memakan jaringan atau bagian tanaman tersebut, racun bahan
aktif yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan membunuh hama yang dapat
berupa serangga (khususnya dalam bentuk larva) maupun nematode.
8.
Marsal 200 EC
Insektisida berbahan
aktif Karbosulfan 200 gr/lt dengan Nomor Pendaftaran RI.489/11-2002/T berbentuk
pekatan kuning muda jernih yang dapat diemulsikan dalam air. Sangat Efektif
mengendalikan kumbang Apogonia dan ulat kantong (Metisa plana) pada tanaman
Kelapa Sawit. Aplikasinya sangat mudah dengan cara spraying atau fogging
segera setelah diketemukan larva dengan dosis 0,5 -2 cc/lt dengan
interval 2 minggu sekali hingga serangan OPT terkendali dengan baik.
9.
Regent 0,3 G
Regent 0,3 G merupakan
insektisida dan zat pengatur tumbuh sistemik berdaya racun kontak dan lambung
Untuk mengedalikan hama Thrips parvispinus, kutu daun myzus persicae, Walang
coklat, walang sangit, pada tanaman Kubis, Cabai, Kentang, padi, Kedelai,
semangka, Jagung, dan Tebu.
10.
Applaud 10 WP
Applaud 10 WP merupakan
insektisida kontak berbentuk suspensi berwarna putih, untuk mengendalikan nimfa
wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nepotettix spp. Waktu aplikasinya apabila populasi
atau intensitas serangan hama telah mencapai ambang pengendalian atau sesuai
rekomendasi setempat.
11.
Spontan 400 SL
Insektisida racun
kontak, lambung dan sistemik berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air,
berwarna coklat kemerah-merahan untuk mengendalikan hama penggerek batang (Tryporyza
incertulas) , wereng coklat (Nilaparvata lugens) , hama putih (Nymphula
depunctalis), lalat daun (Hydrellia philipina), hama putih palsu (Cnaphalocrosis
medinalis) pada tanaman Padi, lalat bibit (Ophiomya phaseoli) dan
penggulung daun (Lamprosema indicate) pada tanaman Kedelai, lalat
penggorok daun (Lirimyza huidobrensis) pada tanaman Kentang, dan
belalang (Locusta migratoria) pada tanaman Jagung serta (Sexava
nubila) pada tanaman Kelapa.
12.
Racumin 0,01 P
Racumin adalah rodentisida antikoagulan, yang mengandung bahan aktif
kumatetralil 0.0375% . Dibandingkan dengan umpan antikoagulan lain, Racumin
relatif lebih tidak toksik pada hewan bukan sasaran. Sehingga Racumin sangat
cocok dikombinasikan dengan pengendalian hayati lainnya.
B. ALAT
PENGENDALI HAMA
1.
Knapsack sprayer
Mekanisme
kerja : tangki tempat menyimpan cairan yang kapasitas penyimpanannya 10-14
liter, bagian mulutnya terdapat saringan untuk menghindari kotoran masuk pada
waktu pengisian. Di dalam tangki terdapat alat pengaduk yang dapat digerakkan
ke atas dan ke bawah bersamaan dengan gerakan memompa. Gambar di atas adalah
alat semprot semi automatic dengan pompa piston. Pompa piston terdiri dari
piston (plunger) dan silinder untuk menyedot cairan dari tangki dan selanjutnya
dialirkan ke alat penyemprot. Di dalam unit pompa terdapat katup isap dan tekan
untuk mengatur arah cairan. Pada alat ini terdapat ruangan tekanan atau tabung
udara yang berfungsi menghimpun tekanan sehingga tekanan yang terpompa keluar
dari tangki bersifat kontinyu dan konstan. Tekanan yang dapat dihimpun di dalam
tabung udara tersebut berkisar antara 3-5 kg/cm².
Selama penyemprotan tinggi tekanan dipertahankan dengan jalan dipompa secara terus
menerus.
2.
Hand sprayer
Mekanisme
kerja : pestisida dimasukkan dalam tangki. Ketika handle ditarik maka udara
masuk, cairan pestisida akan masuk ke dalam pipa kapiler. Sat handle didorong,
ada tekanan sehingga mendorong cairan keluar. Mekanisme kerja alat ini
menggunakan prinsip kapilaritas. Mula-mula cairan dimasukkan dalam tangki,
setelah itu handle ditarik dan didorong hingga cairan keluar.
3.
Soil injector
Mekanisme kerja : mula-mula cairan
pestisida dimasukkan ke dalam tangki. Kemudian kepala penusuk tanah dimasukkan
ke dalam tanah sampai lubang pengatur dalamnya injeksi. Selanjutnya kenop
injeksi ditekan ke bawah, sehingga cairan keluar dari lubang nozzle. Alat ini
digunakan untuk fumigasi tanah, atau memberikan nematisida yang berbentuk cair
dan bersifat fumigan pada perkebunan yang tidak luas. Biasanya digunakan secara
manual.
4.
Micron ulva
Mekanisme
kerja : komponen utamanya adalah piringan atau cakram yang berputar. Cairan
semprot dialirkan ke nozzle pada cakram tersebut. Selanjtunya cakram yang
berputar itu akan memecah cairan menjadi droplet oleh gaya sentrifugal. Pola
semprotan berupa lingkaran, ukuran dropletnya bervariasi tergantung pada
kecepatan putaran cakram. Ukuran droplet untuk mikron ulva sangat halus dan
seragam. Enzimnya menggunakan baterai 1,5 volt memenuhi sepanjang pipa (± 6
buah). Setelah saklar dihidupkan maka dinamo akan berputar sehingga kincir juga
berputar dan cairan keluar. Bahan untuk aplikasinya adalah ULV yaitu bahan
aktif langsung, tanpa air tetapi bentuknya sudah berupa cairan.
5.
Emposan
Mekanisme
kerja : alat ini berfungsi sebagai alat penghembus asap yang diproses dari
pembakaran bahan bakar jerami kering atau kelapa kering yang divampur belerang.
Komponen utama dari alat ini terdiri dari unit hembus (rumah kipas, daun kipas,
proses kipas, roda pemutar, sabuk pemutar dan engkol), tabung bakar ramuan dan
tutup penyulut bahan bakar. Setelah jerami dibakar, tutup penyulutnya ditutup,
engkol diputar hingga keluar asap dan asap diarahkan ke liang tikus.
6.
Duster
Mekanisme
kerja : alat ini dijalankan dengan memutar engkol. Geraka engkol akan memutar
kipas melalui roda gigi. Alat pengaduk di dalam tangki ikut berputar karena
terpasang pada batang pengaduk yang berhubungan dengan batang engkol. Tangkinya
dapat memuat sekitar 400 g bahan pestisida. Bahan pestisida yang dimasukkan
dalam tangki atau wadah berbentuk powder dan ketika engkol diputar serbuk akan
keluar dalam bentuk debu.
7.
Mist blower
Mekanisme
kerja : mist blower mempunyai 1 tabung. Pestisida dicampur dengan air hingga
terbentuk larutan. Kemudian larutan pestisida tersebut dimasukkan dalam tabung.
Kemudian disemprotkan ke tanaman. Pestisida yang keluar berupa uap atau embun.