Analisis Data Meteorologi
Agar maksud data
analisis data meteorologi lebih bermanfaat, maka dilakukan pengorganisasian dan
analisis data dari seluruh jaringan pengamat cuaca. Misalnya, analisis data
berdasarkan pengamatan jangka panjang. Penafsiran terhadap suatu parameter yang
sukar dilakukan dengan cara didekati dengan parameter yang mempunyai hubungan
dan berdasarkan rumus antara parameter tersebut (Wisnusubroto, 1999).
Dengan berdasarkan
kepada metode statistika maka terdapat teknik menganalisis data untuk sebuah
persoalan yang menyangkut dua peubah atau lebih yang ada atau diduga ada dalam
suatu pertautan tertentu yang disebut teknik analisis regresi dan analisis
korelasi. Regresi multipel adalah regresi yang melibatkan sebuah peubah tak
bebas dan dua atau lebih peubah bebas. Yang kemudian disusun oleh analisis
korelasinya dalam bentuk korelasi multipel. Regresi merupakan bentuk hubungan
antara peubah respon (Y) dan peubah prediktor (X). Manfaat dari analisa regresi
adalah mengetahui peramalan rata-rata peubah respon berdasarkan peubah
prediktor, perkiraan rerata untuk peubah respon untuk setiap perubahan satuan
prediktor termasuk selang taksiran rata-rata dan individual untuk peubah
respon. Selain itu, jika hubungan antar peubah respon dengan peubah prediktor
memang ada maka untuk mengetahui ada atau tidaknya kontribusi peubah prediktor
terhadap peubah respon terdapat pada bagian korelasi (r), harga r berkisar pada
nilai -1 hingga 1. Koefisien korelasi negatif memiliki hubungan dengan
koefisien arah negatif. Sedangkan korelasi positif memiliki hubungan dengan
koefisien arah positif. Dan jika korelasi mempunyai nilai nol maka koefisien
arah nol atau dapat dikatakan jika antara peubah respon dan peubah prediktor
tidak memiliki hubungan (Sudjana, 1991).
Cara memprediksi
kemungkinan curah hujan yaitu dengan melakukan banyak penyelidikan mengenai
distribusi curah hujan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Sosrodarsono, 1978):
- Cara distribusi normal
Cara
ini digunakan untuk menyelesaikan atau menghitung distribusi normal yang
didapat dengan merubah variabel distribusi asimetris (X) ke dalam logaritma
atau ke dalam akar pangkat n.
- Cara kurva asimetris
Cara
ini adalah cara yang langsung menggunakan kurva asimetris kemungkinan
kerapatan. Cara-cara yang digunakan adalah jenis distribusi eksponensial dan
distribusi harga ekstrim.
- Cara yang manggunakan kombinasi cara 1 dan cara 2
Jumlah curah hujan
tidak menunjukkan informasi yang dibutuhkan untuk mengukur pengikisan dari
badai hujan. Kekuatan yang digunakan di permukaan tanah dengan setiap tetesan
air hujan dapat diperlihatkan dengan kekuatan yang meliputi badai hujan. Untuk
menghitung nilai ini, informasi yang harus tersedia adalah besar dan lamanya
hujan badai, ukuran dan kecepatan pada tiap tetesan hujan dan penyaluran ukuran
tiap tetes. Dalam daerah musim hujan, hujan harian biasanya jatuh selama satu
badai, kemudian hal ini dapat dianggap bahwa curah hujan bulanan dibagi dengan
jumlah hujan harian tiap bulan menghasilkan pengukuran yang layak dari
rata-rata jumlah hujan yang turun selama satu badai pada bagian bulan tersebut
(Linder, 1981).
Probabilitas dan
prakiraan data curah hujan lebih praktis mendapatkan perhatian, karena hal ini
dapat mengubah hasil panen tanaman, permintaan evaporasi dan tipe tanah. Pada
faktanya periode dengan kalkulasinya dibutuhkan untuk mengubah nilai kritik
dari curah hujan dalam suatu periode. Permasalahan yang ada seperti
ketidaktepatan dalam perubahan kalkulasi dengan jangka waktu yang pendek dan
curah hujan yang rendah (Jackson, 1984).